Israel segera meluncurkan robot pembunuh atasi konflik. Israel segera meluncurkan robot pembunuh atasi konflik dan telah mengembangkan senjata canggih dengan teknologi berbasis AI (Artificial Intelligence).
Nantinya Drone yang akan dibuat Israel tersebut dapat mendeteksi dalam membidik target musuh secara tepat.
Hal ini juga di tentang oleh beberapa negara dan mendesak PBB untuk melarang dan mengeluarkan aturan dalam menciptakan dan mengembangkan Drone pembunuh. Namun negara seperti Israel, Rusia, Australia, bahkan Amerika menentang hkebijakan itu.
Mereka tak mau di dalam pengembangan teknologi berbasis AI dilarang, semata mata untuk kepentingan militer yang tak terbatas. Kabarnya Departemen Pertahanan Amerika Pentagon sedang menyiapkan ribuan Drone berbasis AI untuk kebutuhan militernya.
Hal itu akan memicu peperangan modern di masa depan yang akan membuat perubahan yang fundamental masalah hukum serta etika. Di sisi lain konflik yang berkecambuk di Palestina belum menemukan titik terang.
Di dalam upaya menumpas kelompok Hamas, Israel menyerang Gaza dengan meluncurkan robot pembunuh hingga Penggunaan Drone. Konflik tersebut kian memanas menyusul ditundanya kesepakatan gencatan senjata.
Baca Juga : Baim Wong Kini Rambahi Usaha Bisnis Kuliner Sate Celup
Israel sepakat akan melakukan gencatan senjata tetapi ditunda. Begitu juga dengan mediator Qatar mengatakan pihak Hamas juga tidak menandatangani perjanjian tersebut.
Dikabarkan sekitar 240 sandera ditahan oleh pihak Hamas. Sedangkan Israel juga menyandra setidaknya 150 perempuan dan anak-anak Palestina. Melalui kesepakatan gencatan senjata Israel akan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk.
Akan ada satu hari jeda tambahan di dalam pertempuran Israel Hamas. Serta akan ada 10 sandera yang dibebaskan di dalam perjanjian gencatan senjata tersebut.