Di tengah konflik perang yang masih berkecambuk Israel tambah anggaran belanja pertahanan sebesar Rp128 Triliun. Proyeksi anggaran belanja pertahanan Israel setidaknya bertambah 30 miliar shekel atau US$8,3 miliar setara dengan Rp128 triliun. Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Keuangan Israel di tengah masih berlangsungnya serangan militer Israel ke Palestina.
Kementerian Keuangan Israel mengatakan pihaknya akan membutuhkan tambahan 10 miliar shekel ntuk menutupi evakuasi sekitar 120.000 orang. Ada juga anggaran untuk polisi dan layanan keamanan serta rekonstruksi permukiman yang hancur selama serangan Hamas. Proyeksi penambahan anggaran tersebut untuk memobilisasi ratusan ribu tentara cadangan untuk operasi darat melawan Hamas. Serta pengerahan pasukan militer ke utara untuk melawan ancaman dari militan Hizbullah di Lebanon.
Anggaran belanja pertahanan Israel tersebut untuk serangan udara di Gaza serta menghalau roket dan drone yang ditembakkan ke wilayah Palestina. Hal itu tentu jelas menggunakan sejumlah besar rudal mahal untuk serangan udara di Gaza. Pertempuran tersebut dengan intensitas tinggi di Gaza akan berakhir yang memungkinkan Israel untuk memobilisasi beberapa pasukan cadangan.
Baca Juga : Penyelarasan dan Restrukturisasi BUMN oleh Erick Thohir
Amerika selaku sekutu Israel memberikan tekanan untuk beralih dari serangan militer berskala besar ke operasi yang lebih terarah di Palestina. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak memberikan batas waktu untuk periode pertempuran yang intens. Sementara itu Kementerian Keuangan Israel mengatakan bahwa dana tambahan akan dibutuhkan dari tambahan Amerika.
Sedangkan pendapatan pemerintah Israel diperkirakan akan turun sebesar 35 miliar shekel karena pajak perusahaan dan real estate yang lebih rendah. Hal itu dikarenakan konflik perang Israel-Hamas yang masih berlanjut sampai sekarang.