UNHCR selaku badan pengungsi perserikatan bangsa-bangsa mengecam aksi usir paksa pengungsi Rohingya oleh mahasiswa Aceh. Tindakan yang dilakukan membuat para etnis muslim pengungsi Rohingya terkejut dan trauma hingga UNHCR mengecam aksi usir paksa oleh mahasiswa Aceh. Kebanyaakan pengungsi di lokasi penampungan adalah anak-anak dan perempuan.
Aksi serangan massa tersebut membuat geram UNHCR dan mendesak aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan dan memberikan perlindungan bagi pengungsi Rohingya. Menurut informasi PBB tindakan yang terjadi di tempat pengungsi Rohingya adanya indikasi hasil kampanye online. Indikasi tersebut mengakibatkan informasi keliru tentang para pengungsi Rohingya.
UNHCR mengatakan para etnis muslim pengungsi Rohingya putus asa mencari perlindungan di Indonesia adalah korban penganiayaan dan konflik. untuk itu Indonesia dengan tradisi kemanusiaan seharusnya membantu menyelamatkan nyawa orang-orang yang putus asa ini. UNHCR juga menghimbau masyarakat mewaspadai kampanye online di media sosial yang menghasut kebencian dan membahayakan nyawa.
Baca Juga : BNN dan ASEAN Bekerja Sama Perkuat Keamanan Pelabuhan
Sejumlah kelompok mahasiswa menggelar demonstrasi menolak keberadaan pengungsi Rohingya dan mengusir paksa pengungsi dari tempat penampungan. Tindakan tersebut membuat ketakutan pengungsi Rohingya bahkan meminta ampun atas aksi mahasiswa. Penolakan tersebut dilakukan atas tingkah laku pengungsi Rohingya yang buruk.
Seperti diketahui masalah pengungsi Rohingya tersebut menyerebak usai ratusan orang berbondong-bondong masuk di wailayah Indonesia. Sementara itu pemerintah Indonesia juga mencari lokasi penampungan dan membahas soal pembiayaan terkait pengungsi Rohingya. Tindakan pencegahan yang dilakukan dengan melakukan patroli laut secara intensif untuk mencegah pengungsi Rohingya.