Pemuda NTT Viral Panjat Tiang Bendera pada 17 Agustus

Pemuda NTT Viral Panjat Tiang Bendera pada 17 Agustus

Pemuda NTT yang viral saat memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus itu mengaku gagal lolos tes masuk Tentara. TNI mempersilakan pemuda bernama Joni Ande Kala atau Yohanes Gama Marschal Lau untuk mendaftar kembali.

Jangan berkecil hati, masih terbuka kesempatan yang luas bagi yang bersangkutan untuk kembali mengikuti tes di kemudian hari, sembari mempersiapkan diri memenuhi syarat mutlak yang harus dipenuhi sebagai prajurit TNI AD, kata Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi dalam keterangannya. sebuah pernyataan.

Joni mengikuti tes masuk TNI melalui jalur calon bintara karir (Caba PK) tahun anggaran (TA) 2024. Berdasarkan informasi di situs TNI AD, tes Caba PK TNI dapat diikuti oleh WNI hingga batas usia 22 tahun.

TNI AD mengungkapkan Joni tidak lolos seleksi Caba PK 2024 karena ada syarat yang tidak terpenuhi. Joni tercatat sebagai Yohanes Ande Kala, pria kelahiran Halimuti, 19 tahun dengan tinggi badan 155,8 cm.

Tidak memenuhi syarat tinggi badan minimal 160 cm untuk daerah tertinggal, imbuhnya. Namun dalam sertifikat penghargaan tersebut tidak disebutkan bahwa yang bersangkutan harus diterima menjadi anggota TNI Angkatan Darat. Untuk menjadi prajurit TNI AD ada beberapa syarat dasar yang harus dipenuhi, jelas Brigjen Kristomei.

Joni kembali viral di Media Sosial Saat Dirinya Gagal Tes TNI

Kemunculan Joni kembali menarik perhatian netizen. Joni mengaku gagal saat mengikuti tes masuk TNI.

Joni kemudian mengungkit janji yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2018. Salah satu janji yang dilontarkan Joni adalah saat Jokowi menanyakan mimpinya.

Ketiga, Pak Presiden bertanya lagi ‘apa impian anda?’. Saya langsung menjawab ‘cita-cita saya menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia’, kata Joni dalam video yang beredar.

Presiden langsung menjawab, ‘Daftar saja ke Panglima, langsung diterima’. Dari situ saya langsung menemui Panglima TNI dan diprioritaskan untuk masuk tentara, tambahnya.

Joni mengaku tahun ini sempat mengikuti tes masuk TNI, namun gagal. Ia mengharapkan bantuan Presiden dan Panglima TNI agar bisa diterima dalam tes TNI.

Pada tahun 2024 saya mengikuti tes tetapi gagal. Saya mohon bantuannya kepada Presiden, Panglima dan jajarannya. Tolong bantu saya lulus menjadi anggota TNI. Itu saja dan terima kasih, tolong Joni.

TNI Angkatan Darat (AD) memastikan Joni Kala mengikuti tes masuk TNI sebagai calon perwira bintara karir (Caba PK) tahun anggaran (TA) 2024. TNI AD membeberkan alasan Joni tak lolos seleksi Caba PK 2024.

Aksi heroik Joni saat memanjat tiang dan menyambung bendera yang patah pada upacara 17 Agustus 2018 pun turut diwaspadai TNI AD dan meraih sejumlah penghargaan. Joni tercatat sebagai Yohanes Ande Kala, pria kelahiran Halimuti, 19 tahun dengan tinggi badan 155,8 cm.

Baca Juga : Pernikahan Sultan Dengan Souvenir Paket Umrah Dan Sembako