Emiten batubara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membeberkan strateginya menjaga kinerja pada semester II/2024.
Direktur ITMG Yulius Kurniawan Gozali mengatakan saat ini ITMG cukup yakin permintaan batu bara akan tetap tinggi pada semester II/2024. Menurut dia, prospek tingginya permintaan batu bara didukung oleh permintaan yang berasal dari China, India, dan sejumlah negara lain di Asia Tenggara.
Kami cukup yakin permintaan batu bara akan tetap tinggi pada semester II 2024, didukung oleh permintaan dari China, India, dan sejumlah negara lain di Asia Tenggara, kata Yulius, Senin (19/8/2024).
Ia melanjutkan, ITMG akan menerapkan sejumlah strategi pada paruh kedua tahun ini. Strategi ini terutama mengoptimalkan efisiensi biaya dan manajemen alat. Hal ini untuk mendukung peningkatan volume produksi pada semester II/2024.
Yulius juga menjelaskan hingga 6 bulan pertama tahun 2024, volume produksi batu bara ITMG telah mencapai 9,3 juta ton. Volume produksi tersebut meningkat 14% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar 8,2 juta ton.
Sementara volume penjualan ITMG tercatat 10,8 juta ton. Penjualan tersebut meningkat 9% dibandingkan volume penjualan periode yang sama tahun lalu sebesar 9,9 juta ton.
Untuk kinerja keuangannya, ITMG membukukan pendapatan sebesar US$1,04 miliar pada semester I 2024. Pendapatan ini turun 19,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,29 miliar.
ITMG mencatat rata-rata harga jual batubara (ASP) turun 27% year-on-year seiring dengan normalisasi harga batubara. Penurunan harga jual batu bara inilah yang menjadi penyebab turunnya pendapatan ITMG sepanjang semester I 2024.
ITMG juga mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar US$774,2 juta, lebih rendah 7,93% dibandingkan semester I/2023 sebesar US$840,9 juta.
Meski beban pokok pendapatan ITMG turun, namun laba kotor ITMG tercatat turun 39,94% menjadi US$275,2 juta. Laba kotor ini menurun dibandingkan semester I/2023 yang sebesar US$458,2 juta.
ITMG Cetak Laba Bersih US$129 Juta Semester I/2024
ITMG membukukan laba bersih sebesar US$129,07 juta atau setara Rp2,11 triliun (kurs Jisdor 30 Juni 2024 Rp16.394 per dolar AS) pada enam bulan pertama tahun 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, ITMG membukukan pendapatan sebesar US$1,04 miliar. Pendapatan ini turun 19,22%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,29 miliar.
Dalam keterangan resminya, ITMG menyebutkan volume penjualan mencapai 10,8 juta ton, meningkat 9% year-on-year. Di sisi lain, harga jual rata-rata batubara (ASP) turun 27% year-on-year seiring dengan normalisasi harga batubara.
Penurunan harga jual batubara ini menjadi penyebab turunnya pendapatan ITMG sepanjang semester I 2024. ITMG juga mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar US$774,2 juta, lebih rendah 7,93% dibandingkan semester I/2023 sebesar US$840,9 juta.
Meski beban pokok pendapatan ITMG turun, namun laba kotor ITMG tercatat turun 39,94% menjadi US$275,2 juta. Laba kotor ini menurun dibandingkan semester I/2023 yang sebesar US$458,2 juta.
Baca Juga : Keberagaman Dalam Menyambut 17 Agustus 1945