Video seorang pengemudi ojek online (ojol) yang diduga melakukan pelecehan verbal (catcall) viral di media sosial (medsos). Pengemudi ojol yang diduga catcalling itu mengelak saat ditabrak.
Dalam video yang beredar, perempuan korban terlihat berjalan bersama petugas keamanan di Stasiun Kebayoran menuju tukang ojek yang diduga sebagai pelaku pencabulan. Saat dikonfirmasi terkait dugaan pelecehan verbal, tukang ojek tersebut mengaku hanya menawarkan jasa ojek.
Mengapa Bu Nyonya marah? Ia tahu kalau Jaka sudah menawarinya. Entahlah Jaka juga menawarkan ojek. Hanya menawarkan, kata seorang tukang ojek kepada petugas keamanan Stasiun Kebayoran.
Petugas kemudian meminta tukang ojek tersebut datang ke Stasiun Kebayoran untuk mengobrol. Namun pengemudi ojol tersebut menolak.
Tidak, seperti itu, Pak. Saya tidak salah menilai, tapi hanya sekedar meminta informasi. Wanita ini merasa, katanya, dia mengalami tindakan yang tidak menyenangkan, kata petugas tersebut. Video tersebut telah diputar 2,3 juta kali dan mendapat 4.988 komentar.
Keterangan Dari Korban Cat Calling tersebut
Panggilan kucing adalah salah satu bentuk pelecehan di jalan yang sering kali berupa komentar seksual yang tidak diinginkan, gerakan provokatif, dan klakson mobil.
Wanita korban panggilan kucing dalam video viral itu memberikan penjelasan. Wanita berinisial A ini mengatakan, tukang ojek tetap menawarkan jasa ojek meski sempat menyatakan menolak tawaran tersebut.
Saya berada di pinggir jalan. Mereka menelpon dan menawarkan ojek tapi berkali-kali nonstop, kata A saat dimintai konfirmasi. Ia mengatakan salah satu pelaku bahkan bertindak agresif dengan mendekatinya. Perbuatan pelaku membuatnya risih dan takut.
Bahkan, salah satu pelaku bersikap agresif dan berjalan sangat dekat dengan saya. Otomatis membuat saya tidak nyaman, takut dan mawas diri, ujarnya.
A menjelaskan, tawaran ojek itu ditolaknya karena ingin naik KRL di Stasiun Kebayoran. A akhirnya marah dan adu mulut dengan tukang ojek tersebut.
Saya merasa takut dan terancam tetapi mereka terus memaksa saya tanpa henti. Sebagai perempuan, saya paham kalau ada tujuan lain selain sekedar menawarkan ojek kan, ujarnya.
Satu, dua, tiga kali mungkin oke, tapi kalau terus-terusan dorong dan dekati saya, saya jadi risih dan khawatir sampai kesal, marah, imbuhnya.
Kalau dia marah, pengemudi ojol pun ikut marah. Usai terlibat adu mulut, A kemudian melaporkan tindakan tukang ojek tersebut kepada satpam.
Setelah saya marah, mereka marah lagi. Berkedok ‘hanya menawarkan ojek’. Bertengkar dengannya. Dia juga bersikap agresif, melotot tidak setuju, padahal dia tukang ojek, kenapa harus menolak memaksa orang, katanya. Usai videonya viral, A pun mendapat pengakuan dari netizen lain yang juga mengaku mengalami hal serupa di Stasiun Kebayoran.
Baca Juga : Pernikahan Viral, Sang Ibu Meninggal Saat Akan Akad