Eka Tjipta Widjaja adalah seorang pengusaha dan konglomerat Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Sinar Mas, salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja pada tahun 1962 di Surabaya. Sinar Mas memiliki 7 pilar bisnis antara lain real estate, agribisnis dan pangan, kesehatan, jasa keuangan, penyedia pasokan listrik, pabrik kertas, dan telekomunikasi.
Sinar Mas memulai usahanya dengan pabrik penyulingan minyak nabati dengan nama Sinar Mas Agribusiness and Food. Kemudian sepuluh tahun kemudian atau tahun 1972. Perusahaan kemudian melebarkan sayap ke bisnis percetakan yaitu mengakuisisi pabrik kimia soda dan kertas serta melebarkan sayap ke bisnis pengembangan dan real estate bersama dengan PT Duta Pertiwi dan PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Mengutip dari website Sinar Mas Land, perseroan memiliki land bank seluas 10.000 hektar dan telah mengembangkan banyak hunian di 26 kota baik di Indonesia maupun luar negeri seperti China, Malaysia, dan Singapura.
Beberapa properti residensial yang dikembangkan oleh 2 perusahaan dibawah Sinar Mas. Land PT Duta Pertiwi dan PT Bumi Serpong Damai Tbk antara lain BSD City, Taman Permata Buana, Telaga Golf Sawangan, Wisata Bukit Mas dan masih banyak lagi.
Saat ini Sinar Mas Land dipimpin oleh Muktar Widjaja alias Oei Siong Lian, sedangkan bos Sinar Mas Group adalah Franky Oesman Widjaja alias Oei Jong Nian.
Profil Eka Tjipta Widjaja, Konglomerat Asal Indonesia
Sebelum Sinar Mas sukses seperti sekarang, Eka Tjipta Widjaja diketahui berjualan biskuit, permen, dan barang lainnya secara door to door. Saat datang ke Makassar dari Quanzhou, Tiongkok, usianya baru 9 tahun. Ia ikut ayahnya merantau untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga.
Tabungan hasil berjualan biskuit dari rumah ke rumah akhirnya cukup untuk merenovasi rumah orang tuanya yang temboknya terbuat dari bambu (gedhek) dan atapnya dari daun ilalang.
Pada tahun 1949, usaha yang dijalankan keluarga Eka Tjipta Widjaja ini diperluas dengan membuka toko kelontong yang menjual Kopra, Kelapa Sawit dan Kertas.
Bisnis toko kelontong rupanya tidak bertahan lama. Setelah itu, ia beralih membuka usaha yang lebih serius dengan membangun CV Sinar Mas di Surabaya. Yang memiliki pabrik minyak goreng serta pabrik kertas dan pulp.
Kali ini usahanya mampu berkembang meski sempat mengalami beberapa guncangan, termasuk krisis ekonomi pada tahun 1998. Namun saat itu Sinar Mas berhasil melewati krisis tersebut dengan baik. Eka Tjipta Widjaja dapat memperluas lini usahanya ke bidang penyediaan energi, perdagangan besar, dan infrastruktur telekomunikasi.
Setelah lebih dari 50 tahun, posisi bos Sinar Mas jatuh ke tangan putranya. Franky Oesman Widjaja yang diangkat menjadi Komisaris Utama PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR). Yang terpilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST) pada tanggal 15 Juli 2020.
Eka Tjipta Widjaja meninggal dunia pada 26 Januari 2019 dalam usia 97 tahun. Per Desember 2023, total kekayaan Eka Tjipta Widjaja dan keluarga berkisar US$ 10,8 miliar atau setara Rp. 168 triliun. Keluarga Widjaja merupakan orang terkaya keempat di Indonesia versi Forbes.