Vidio Seorang Pria Aniaya Guru Ngaji

Vidio Seorang Pria Aniaya Guru Ngaji

Video seorang pria yang menyerang seorang guru mengaji menjadi viral di media sosial. Belakangan terungkap, pelaku merupakan anak kandung seorang guru mengaji yang tinggal di Pekanbaru.

Dilansir dari detik.com, video penganiayaan tersebut viral di media sosial di Pekanbaru, Riau sejak kemarin. Guru mengaji lansia itu terlihat ditarik tak berdaya hingga nyaris ditampar oleh pria dalam video tersebut.

Penganiayaan tersebut membuat masyarakat marah. Banyak netizen yang meminta Kasat Reskrim Polres Pekanbaru Kompol Berru Juana turun tangan menyelesaikan masalah tersebut dengan ‘mencolek’ akun media sosialnya.

Berry mengaku sudah menerima laporan tersebut dan melakukan pengecekan di lokasi. Ia membenarkan adanya penganiayaan terhadap korban yang kemudian diketahui bernama Sufni (74).

Pemgungkapan Penganiayaan Kepada Guru Ngaji

Berry mengungkapkan, penganiayaan terhadap korban dilakukan oleh anak kandungnya sendiri, Hendri (52). Aksi terjadi di Jalan Satria, Kelurahan Palas, Rumbai, Pekanbaru. Tadi siang pukul 16.00 WIB kami mengecek video viral dugaan penganiayaan anak terhadap orang tua di Jalan Satria RT 03. Pelaku adalah anak kandung korban, lanjut Berry.

Penganiayaan terjadi pada Jumat (10/5) sekitar pukul 07.00 WIB. Hendri pun mengaku menganiaya ibunya. Hendri mengaku kepada polisi alasan dirinya nekat menganiaya ibunya. Ia mengaku sengaja ingin menakut-nakuti karena sang ibu diduga kerasukan dan meminta dibawa ke Gunung Merapi, Sumbar.

Videonya sendiri direkam oleh istri Hendri, Niladiana (51). Video tersebut kemudian dikirimkan kepada keluarga perpisahan. Sedangkan korban mengalami kelumpuhan sejak tahun 2021. Usai berbincang, Berry dan personel Satreskrim lainnya langsung membawa korban ke rumah anaknya yang lain di Jalan Nelayan. Hal ini sesuai permintaan korban.

Keterangan N ini bahwasanya ibu tersebut kesurupan minta ke gunung merapi di Bukit Tinggi, Sumatera Barat untuk jumpa orang tuanya. Kemudian N menakut-nakuti orang tuanya supaya diam dan tidak keluar rumah dengan cara menyeret dan memukul muka. Hingga kini para polisi masih mencari keberadaan korban yang menjadi buron.

Baca Juga : Pemotor di Jakarta Tak Terima Ditilang Polisi