Seorang warga Jakarta Barat (Jakbar) bernama Dwi sempat beberapa kali mengalami pengalaman buruk dengan pengamen. Katanya, pengamen laki-laki itu membuatnya was-was karena memaksa dan mengumpat saat meminta uang.
Saya sedikit terdiam ketika mendengarnya bernyanyi, tetapi suaranya tergagap. Saya kira dia gagap banget, ternyata pas keluar sambil ngobrol dia lancar ngomong, kata Dwi.
Dwi mengatakan, dirinya bertemu dengan pengamen tersebut setidaknya sebanyak 4 kali, pertama terjadi pada tahun 2023 di kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat. Dwi dan suaminya tak ambil hati meski pengamen tersebut melontarkan kata-kata yang menghina karena mengira tidak akan pernah melihat pengamen itu lagi.
Beberapa waktu kemudian, Dwi kembali bertemu dengan pengamen tersebut. Pada pertemuan kedua ini, Dwi memberikan uang sebesar Rp. Uang kertas 1.000, tapi juga dihina oleh pengamen. Berharap (setelah) diberi (uang) langsung pergi, tapi malah ngomong terus, ujarnya.
Ia mengaku kaget, bahkan suaminya kesal dengan ucapan pengamen tersebut, namun tetap menahan diri. Dwi tidak menyangka karena suatu malam ia bertemu lagi dengan pengamen di pinggir waduk Srengseng saat sedang membeli ayam.
Pada pertemuan ketiga ini, Dwi mengambil telepon genggam (HP) dan merekam momen pengamen tersebut bernyanyi dengan gagap. Dalam video yang dibagikan, terlihat pengamen tersebut bernyanyi tak jelas sambil menggunakan botol plastik kecil sebagai drum.
Menghina Orang Dan Tidak Akan Pergi Jika Tidak Diberikan uang
Pengamen itu menghina orang yang didekatinya dan tidak akan pergi jika tidak diberi uang. Pengamen mengubah lirik lagu menjadi kata-kata yang membuat resah warga.
Iya betul, dia mengada-ada (gagap), awalnya dia membawakan lagu Warkop DKI. Tapi sekarang dia mengarang liriknya sendiri dengan kata-kata minta uang, ujarnya.
Akhirnya Dwi kembali bertemu dengan pengamen tersebut saat membeli tempe mendoan. Kali ini, pengamen tersebut terus menghampiri dirinya dan warga lainnya untuk memberikan uang. Pengamen itu akhirnya memaki Dwi dan perempuan-perempuan di sampingnya.
Dia mengutukku dan ibu di sebelahku. Hingga sang mandoan membanting penggorengan dan kaget hingga hampir ingin menyerang pengamen tersebut. Karena dia bilang ‘Aku tidak perlu minta maaf, aku tidak mau memaafkan, aku juga lapar, bukan hanya kamu. Berikan uang, jangan sampai hilang. Kalau tidak punya uang, tidak perlu beli makanan di luar, ujarnya.
Banyak netizen yang mengenali pengamen yang meresahkan ini. Dwi juga mencatat, cukup banyak masyarakat yang memiliki pengalaman buruk dari pengamen yang memaksa.
Ia mendapat informasi ada perempuan yang dipukul dan diludahi karena tidak memberinya uang. Ia berharap pihak berwajib menangkap pengamen meresahkan tersebut.
Harapan saya sebagai masyarakat pada umumnya pasti, agar individu seperti itu diberikan efek jera jangka panjang. Karena kita tidak pernah tahu apa lagi yang akan dia lakukan di masa depan. Lebih baik ditangkap Dinas Sosial atau Satpol PP agar bisa diberikan pelatihan lisan dan lainnya, ujarnya.
Baca Juga : Sosok Rara Pawang Hujan Yang Dipulangkan